
Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) adalah sebuah infrastruktur ikonik yang terletak di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan ini, yang berfungsi sebagai simbol utama kota tersebut, menghubungkan wilayah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh aliran Sungai Musi. Dikenal luas sebagai salah satu ikon paling menonjol dari Kota Palembang, Jembatan Ampera memiliki panjang 1.117meter dan lebar 22meter. Pada awalnya, bagian tengah jembatan ini dapat diangkat untuk memungkinkan lewatnya kapal-kapal besar. Namun, mekanisme pengangkatan tersebut telah tidak berfungsi sejak tahun 1970. Selain itu, pada tahun 1990, bandul pemberat jembatan ini telah dibongkar karena dianggap dapat menimbulkan bahaya. Ketinggian jembatan ini mencapai 11,5meter dari permukaan air, dengan menara setinggi 63meter dari permukaan tanah dan jarak antar menara sebesar 75meter.
Jembatan Ampera mulai dibangun pada tahun 1962 dengan menggunakan biaya dari harta rampasan perang Jepang. Pada awalnya, jembatan ini dinamakan Jembatan Soekarno, sebagai bentuk apresiasi dari Provinsi Sumatera Selatan kepada Presiden Soekarno yang mewujudkan impian masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang. Namun, seiring dengan perubahan kondisi politik di Indonesia, nama jembatan ini diganti menjadi Amanat Penderitaan Rakyat (disingkat Ampera), sesuai dengan slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960-an. Nama ini dimaksudkan sebagai simbol kemerdekaan yang mencerminkan amanat penderitaan rakyat Palembang. Selain perubahan nama, pewarnaan Jembatan Ampera juga mengalami beberapa kali perubahan. Pada awalnya, jembatan ini dicat dengan warna abu-abu. Sekitar tahun 1970-an hingga 1980-an, warna jembatan berubah menjadi kuning, dan akhirnya berubah lagi menjadi merah hingga saat ini.



Very good